Sebenernya ngga sabar pengen bikin tulisan tandingan alias postingan balas dendam, tapi ini dulu, tulisan belio saya posting disini.
Cukup menjatuhkan harkat dan martabat saya sebagai orang keren-dan-hebat, tunggu saja pembalasan saya.
Hahahahaha
*ketawa setan*
*ketawa setan*
Ok, berikut ini tulisan belio, cekidot juragan.
--------------
Di apato Kris, sehabis bersepeda pagi mengelilingi Hirooka.
Kami, para lelaki masa kini langsung nyalain laptop dan bersiap maen WE.
Oche : " Waah berantakan banget sih kamarnya.."
Oche langsung duduk di kasurnya Kristian dan dengan raut wajah yang terkejut langsung nyerocos.
Oche : "Iih kok kasurnya empuk sih..."
Kris : "Masalah berat badan."
Oche : (berlagak gak denger) "Sering dijemur ya mas?, punyaku dah kempes, kalo ditidurin sakit jadinya.."
Kris : "Dijemur, dulu.."
Oche : "Kasurku tak jemur juga ah kalo gitu, biar empuk kaya gini."
Kris : "Tergantung berat badan.."
5 detik kemudian para lelaki masa kini sudah sibuk bermain WE..
Oche : "Iiih...jangan maen WE terus dong. Kalo maen WE, aku pulang ah."
Gw : "Ih..pulang dong Che, klo lo gak pulang kita maen WE nih biar elo pulang." (hahaha...)
Oche : (pasang wajah lugu sambil pura-pura gak denger, padahal bete tuh....)
2.5 detik kemudian..
Oche : "Eh Mas Ari, jamnya lucu, beli di mana nih?"
Kris : "Daisho." (sambil terus fokus ke monitor, berusaha menahan serangan dari Valencia yang gw maenin)
Oche : "Ih.. Emang ada ya di sana?"
Oche : "Berapa nih harganya?"
Kris : "Lupa..."
Oche : "Ih lucu nih kalo buat oleh-oleh..."
1.25 detik kemudian..
Oche : "Eh Pak, yuk beli kue buat ultahnya Pawji ma Henry.."
Gw : "Iya,abis ini.."
Oche : "Beli kue yang mana ya?"
Gw : "Terserah."
0.825 detik kemudian..
Oche :"Eh tahu gak sih Kojima san tuh bisa nulis pake tangan kiri juga lho. Dan tulisan tangan kirinya juga bagus, berarti otak kiri dan otak kanannya seimbang."
Gw (bergumam) : (Jadi gak konsen maen WE. Tahu gak sih Che, cowok itu gak bisa multitasking. Kita gak bisa maen WE sambil ngobrol, dan kalo disuruh milih antara ngobrol dan maen WE ya tentu kita milih WE).
Akhirnya, gak nahan juga buat komen.
Gw :"Penting gak sih Che?"
Oche :"Nggak"
Gw :"Terus? Kenapa harus dibahas? Ditambah teori otak kiri-kanan pula."
Oche :"Ya gak usah dibahas, dengerin aja, kan gak penting"
Gw : (Anjritt...)
Dasar cewek, mereka emang harus ngeluarin 20.000 kata per hari. Sedangkan kami, para lelaki masa kini hanya 7.000 kata per hari, sepertiga aja (lupa teori mana nih..).
Itung aja percakapan di atas, jumlah kaya yang dikeluarkan oleh:
Oche = 128 kata.
Gw = 33 kata.
Kris = 10 kata.
Rofiq = 0 kata.
(Oh iya, ada satu lagi lelaki masa kini sodara2, si Rofiq. Bukannya gak mao diceritain, tapi emang gak ada kata2nya).
Bayangkan sodara-sodara, total kata yang dikeluarkan 3 orang lelaki (ditambah semut jantan) cuma 43 kata, sepertiga dari jumlah kata yang dikeluarkan oleh wanita sakit jiwa itu.
Yang berarti teori di atas bisa dibuktikan ke-palid-annya (gw gak bisa ngucapin "v").
Atau kalo mao dirata-ratain, seorang lelaki masa kini tuh cuma ngucapin 13.3 kata, kira2 cuma 1 per 10 dari jumlah kata yang diucapin si wanita sakit jiwa.
Tolong dicamkan, wanita sakit jiwa. Jadi jumlah kata yang dikeluarkan jauh lebih banyak dari wanita normal.
Ditambah ke-cemprengan-nya. Wuihhh... pusingnya lebih dahsyat drpd anggur merah yang memabukkan itu.
Intinya, ya gitu, mereka gak bisa diem. Gak bisa membiarkan kita bersenang-senang maen WE tanpa harus mendengarkan suara cempreng dan obrolan gak pentingnya.
Tapii... kalo gak ada cewek gak seru juga sih.
Gak ada perdebatan, gak ada ceng-cengan, gak ada warna yang beda.Walaupun bikin pusing, kita selalu membutuhkan kehadiran mereka.
Oooh... Wanita...
Eits...belum berakhir pemirsa, sesaat sebelum pulang..
Oche : (sambil teriak dengan kekuatan 80 dessible, dan kalo diukur dengan cempreng meter mungkin setara dengan suara Mpok Nori) "Ih, sandalnya lucu, beli dimanaaa?"
Kris & Rofiq tidak menjawab, ya iyalah sedang asyik maen WE, kan cowok gak bisa multitasking.
Gw : (menahan napas dan bergumam dalam hati.... PENTING GAK SIIIH....)
--------------
Demikianlah percakapan yang memang benar adanya.
Dan akhirul kata, menjawab pertanyaan "penting gak siiih?", saya menjawab: