Senin, 05 Januari 2015

Anakku "penakut"?


Hohaaah, bertahun-tahun blog ini tak tersentuh. Ok, bersihin sarang laba-laba dulu.
Lama ngga nulis, life happens, saya sudah jadi Emak-emak, hehehe. Kalau gitu mari kita ngobrol ala Emak-emak :-P

--

“Wah, anaknya cengeng ya?”
“Kok anaknya gendongan terus sih”
Hayoo, siapa yang sering dapat komentar seperti di atas? *angkattangan* :-D

Daffa, 16 bulan, tidak mudah dekat dengan orang asing.  Jangankan digendong orang lain, diajak bersalaman pun kadang menangis.

Sempat khawatir dengan kemampuan Daffa bersosialisasi, saya banyak bertanya dengan beberapa teman yang ternyata memiliki pengalaman serupa. Baca sana-sini, browsing ini-itu, alhamdulillah sedikit tercerahkan.

Ketika usia 1-2 tahun ada beberapa anak yang memang kurang suka suasana ramai dan tidak mudah akrab dengan orang asing. Daffa salah satunya.

Lingkungan keseharian anak ternyata sedikit banyak berpengaruh loh terhadap bagaimana anak tumbuh.
Anak yang kurang terbiasa dekat dengan orang selain orang tua terutama sang Ibu akan memiliki bonding kuat dengan si Ibu. Tak heran kalau mereka kurang nyaman dengan orang yang belum pernah dikenal. 
Apalagi biasanya sang Ibu seringkali tanpa sadar over protective terhadap anak mereka. Apalagi anak pertama ya, hehehe *tutupmuka*

Trus gimana dong, sudah terlanjur si anak menjadi “penakut”?

Khawatir wajar.
Pun sampai sekarang saya juga masih sering deg-degan mengajak Daffa ke tempat ramai seperti acara nikahan, playground, bertamu, dll.

Tetapi tentu saja rasa khawatir tidak membantu menyelesaikan masalah. Terlalu stay cool juga jangan kali yaa ;-)

Anak tumbuh dengan caranya masing-masing, please don’t compare.
Cara mereka mengenal lingkungan dan bersosialisasi pun berbeda. 
Jadi, kalau sikap mereka tidak sesuai dengan “tradisi” yang kita anut tidak berarti mereka anak yang tidak baik. Seandainya ngga mau bersalaman saat bertemu dengan saudara bukan berarti mereka tidak sopan, kan ya :-D

Trus trus, normal ngga sih anak yang seperti itu?

Insya Allah normal kok.
Menurut Ayah Edy, memang ada anak yang bertipe Visual – Melankolis yang biasanya memiliki ciri-ciri utama sangat peka perasaannya, penuh kehati-hatian, pemalu tidak mudah dekat dengan orang baru, perfeksionis, pendiam, cenderung menarik diri serta memerlukan waktu lama untuk bisa mencairkan diri dengan orang baru meskipun itu saudara dekat. 
Tugas kita mendidik mereka sesuai fitrahnya, bukan sesuai kemauan kita.

Kalau masih ada yang berkomentar dengan sikap anak kita yang defensif, woles dan kalem saja lah. 
Boleh lah beri pengertian semacam “Maaf Tante/Oom, si Bocil lagi ngga mood nih”.

Trus lagi, perlu perlakuan dan training bersosialisasi secara khusus ngga sih?

Kalau menurut pendapat saya yang pengetahuannya pas-pasan ini, perlakuan khusus tidak diperlukan. Mereka normal kok. Sosialisasi biasa sudah cukup. Tak perlu setiap hari diajak ke tempat ramai untuk training, ngemall misalnya. Berat di ongkos nanti, hehehe. Jadi, sabar dan enjoy aja.

Menjadi orang tua itu tidak mudah. Harus terus belajar dan membaca. Tapi ternyata menjadi anak jauh lebih sulit loh. Apalagi jika mereka yang masih belajar tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan sudah dituntut memahami dan memenuhi keinginan orang tuanya. *selftalk*

--

Anak yang memiliki secure attachment dengan Ibunya, merasa aman bereksplorasi di lingkungan asing karena tahu ada yang dihandalkan saat terancam. Ibu yang hangat dan ekspresif mengungkapkan kasih sayang lebih mudah mengembangkan attatchment secure kepada anaknya. – dari buku PediaTweet: Kicauan @dokteranakkita.

--

Sooo, mari belajar menjadi orang tua yang hangat untuk anak-anak kita. Hubungan yang hangat akan bertahan lama dan memberi rasa nyaman.

Tak ada orang tua sempurna. Sampai detik ini pun saya masih miskin ilmu pengasuhan anak. 

We are not a director and they are not an actor. Mari kita nikmati bagaimana mereka tumbuh.



*standingovation*
*taruhmicrophone*
*turunpodium*

Kamis, 18 Oktober 2012

[daily] Setahun Bersama Programmer



Pada suatu hari sebelum akad nikah, saya ngobrol lama dengan Bapak. Bapak ngotot  menikahkan saya tanpa diwakilkan. Jujur saya takut Bapak nangis dan malah ngga kuat karena inget sama almarhumah Emak.
Saya salah, Bapak memang tampak rapuh, tapi Bapak bisa sekuat baja demi anaknya.
Setahun yang lalu, Bapak menjabat erat tangan calon menantunya, menikahkan dan menyerahkan masa depan anak bungsunya dengan lancar tanpa jeda.

Meski tak bersayap, time flies.
Life happens, dan setahun terlewati.

Tanpa reminder si henpun, kemungkinan besar saya lupa kalo 17 September kemarin hari jadi pernikahan pertama. Apalagi mas Programmer yang emang ngga pernah inget sama tanggal-tanggal yang bagi saya penting, hahaha.
Tapi ya begitulah, mengingat kita adalah pasangan yang paling romantis, hari itu dihabiskan dengan bersih-bersih rumah dan cuci baju *sigh*

Ngga ada perayaan khusus, makan malem di luar ataupun jalan-jalan ke tempat spesial. Dari awal menikah saya dan suami memang ngga terbiasa me-spesial-kan hari apapun. Hla wong ulang tahun saya saja belio ngga inget kok, wkwkwkwk.
Selain karena ngga terbiasa, hemat beibbb :P

Kapan hari, chatting sama adek kost pas masih di Surabaya. Katanya, setelah baca-baca blog ini, ko ngga pernah ada puisi buat mas Budi alias suami saya.
Men are mostly bad with words kalo kata orang. Tapi ngga tahu kenapa sekarang si saya juga bad with words. Ngga pernah bikin puisi buat suami. Palingan kalo dibikinin puisi jawabnya juga lempeng, tanpa ekspresi, hehehe.

Boleh lah kita ini dibilang pasangan yang jauh dari romantisme ala-ala Pangeran William-Kate Middleton. Tapi bagi saya dan suami, hidup tetep manis tanpa puisi dan bunga, we are happy in every way. Jemur baju bareng dibawah sinar bulan pun jadinya romantis, hahaha.

Setahun terlewati, banyak yang kami pelajari. Walaupun lebih banyak yang belum dipelajari.
Biarlah setahun pernikahan ini tanpa perayaan, baru setahun. Kalau Allah mengijinkan seribu tahun lagi insya Allah masih sanggup idup bareng mas Programmer. *so sweet, teriring lagu Ridho Roma :P*
Udah telat sih, tapinya

Met Satu Taun Idup Bareng, mas Ganteng ;)


Terus menjadi lebih baik itu ngga mudah, tapi juga ngga berarti ngga mungkin bisa diwujudkan.
Semoga selalu bisa memperbarui syukur, semoga selalu bisa menjadi hamba kesayangan Allah.


*Taken from  Trust Me I'm An Engineer's Page*

---

I have died everyday waiting for you
Darlin' don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
[A Thousand Years – Cristina Perri]


Jumat, 22 Juni 2012

[daily] Failed Surprise

Harusnya postingan ini ditulis barengan sama postingan ini, tapinya biar ndak ngrusak suasana ya ditulis terpisah. Kejadiannya sekitar 2 bulan lebih yang lalu lah. 

Jadinya tuh, si saya paling suka ngasih surprise ke orang-orang tercinta gitu. Demikian juga pas si suami ulang tahun April kemarin, mulailah pikir-pikir surprise apa yang kira-kira kece dan ngga habisin duit banyak, hahaha.
Maunya sih bikinin kue tart gitu, tapi you-know-me-so-well lah ya, si saya pan belum ahli masak memasak, mau beli juga ngga mungkin secara kemana-mana dianter suami, ngga jadi surprise duonk.
Nah, berhubung suami saya tu suka nge-drum tercetuslah ide beliin kaos Indonesian Drummer. Biar ntar kalo dipake ngerasa selevel sama Aksan Sjuman gitu, wkwkwwk.

Hunting sana-sini, browsing ini-itu, akhirnya nemu itu kaos di sebuah portal belanja. Ngeliat ID penjual yang udah verified bikin saya yakin kalo surprise ini bakalan berhasil.
Langsung dah saya sms penjual, pesen design dan warnanya, dan kemudian deal harga. Karena pas itu token-nya BCA kebawa sama suami, transfer saya lakukan keesokan harinya, ngga lupa saya konfirmasi via sms ke penjual kalo udah transfer.
Sms ngga terbalas, ok lah mungkin penjualnya sibuk.
Besoknya saya sms lagi, nanyain kira-kira barang kapan dikirim, sms ngga dibales lagi.
Besoknya lagi saya sms, lagi-lagi ngga dibales.
Ngrasa gelagat yang ngga enak, saya telpon itu penjual, dan ngga diangkat.
Gitu terus tiap hari saya telpon, sms, telpon, sms, biar yang jual mabok baca sms saya, hahaha.

Sampai akhirnya datanglah hari-H dan si penjual surprise belum bisa dihubungi. Surprisenya gagal.
Ya ngga apa-apa sih, suami juga ndak kecewa, mengingat beliau ini juga ndak pernah ngasih saya surprise, jiahahhahaha.
Walopun ikhlas, tapinya saya masih penasaran sama penjual kaos itu. Akhirnya saya ngaku ke suami kalo jadi korban penipuan. Suami protes kok saya ndak cerita dari dulu-dulu. Ya mana ada surprise kok cerita-cerita. Ntar malah minta surprise smartphone pan saya yang repot, kekekekke.
Sempet kepikiran gitu nulis di surat pembaca, hahaha. Tapi jadi khawatir ntar mencoreng nama baik penjual :P 

Setelah investigasi kesana kemari selama berhari-hari, sempet tulis komen di lapaknya, dan berhasil googling nomer henpunnya, saya nemu ID YM temannya (entah teman, istri, ato siapanya). Sepertinya sih bisnis jualan kaos itu dikerjain oleh 2 orang tersebut.
Alhamdulillah saya berhasil menghubungi lewat YM dan si penjual minta maaf belum sempat bales sms gara-gara repot. Ya mungkin penjualnya nyambi jadi model kali ya, sibuk pemotretan gitu.
Untungnya si saya ini sabar ya *dilempar gombal*, ngga pake marah-marah saya ladeni tuh penjual yang nyambi model.

Daaaan, si kaos akhirnya datang setelah saya menunggu kembali selama seminggu lebih *sigh*.
Kaosnya tipis, pas habis dicuci pake mesin cuci si kaos molor dan sablonannya sedikit rusak.
Worth it banget ngga sih?

Bagaimanapun si saya tetep bersyukur, kaosnya tetep bisa nyampe selamat. Artinya masih jadi rejeki saya.
Surprisenya gagal, tapi insya Allah cinta buat suami ngga pernah gagal *uhuk!*


*Indonesian Drummer*
Rejeki ngga akan berpindah tangan selama itu memang hak kita.
Jangan lupa rajin membersihkan untuk menjaganya ;)
Begitu kata orang pinter pada suatu hari.

Rabu, 13 Juni 2012

[daily] Mengurus Rumah Tangga, a Proud Wife

Alhamdulillah akhirnya setelah sebulan lebih ngurus surat pindah, surat datang, kartu keluarga dan KTP, akhirnya kemarin selesai juga, berhasil diterima menjadi warga Solo, xixixi.
Ternyata ribet juga ya ngurus KTP, pantesan banyak yang pengin punya "shortcut", ssst :P

Ada yang menggelitik *halah* dari KTP baru saya.
Selain golongan darah yang salah cetak dan harus bayar 5000 perak lagi buat benerin, pekerjaan yang tercantum adalaah eng ing eeeng Mengurus Rumah Tangga. Baru nyadar kalo profesi pada KTP ada kategori pekerjaan Mengurus Rumah Tangga. *kemane aje neng?*

*taken from here*

Dan begitulah memang benar, profesi saya yang utama ya memang mengurus rumah tangga. Mulai masak, bersih-bersih rumah, cuci-cuci, setrika, dan laen-laen.
Beberapa temen nanyain, apa si saya ngga nyari kerja lagi di Solo. Ya nyari juga sih, nothing to lose tapinyah. Nyantai dan ngga ngoyo-ngoyo juga. Selain di Solo lapangan pekerjaan ngga sebanyak di Jakarta - Bekasi, kriteria pekerjaan yang diinginkan juga jadi super ketat. Ngga mau lagi kerja dengan suasana manufacture, ngga mau lagi yang jauh dari rumah, ngga mau lagi yang berbahasa pemrograman lagi, dan ngga mau yang gajinya dikit *hahaha, mulai hedonis*. Lah trus maunya apa cobaaaa? Wkwkwkwk.


Tapi ya ngga pengangguran-pengangguran banget lah si saya sekarang. Belajar dari kakak ipar tercintah, si saya mulai icip-icip dunia bisnis kecil-kecilan ala onlineshop. Bahasa kerennya belajar jadi entrepreneur, yang akhir-akhir ini mulai terkenal jadi mompreneur, bisnis oleh para emak-emak.
Sekilas memandang, bikin onlineshop tu keknya gampang banget. Klik sana-sini, upload sana-sini, nunggu orderan, dapet transferan, kirim barang, happy.
Tapinya yaaaah, ngga semudah ngisep jempol ternyata. Disamping newbie, belum banyak visitor, dan menjamurnya onlineshop di negri ini, harus punya inovasi dan diferensiasi buat menjaring pelanggan.


Dulu, pas masih jadi pegawai, kerja rajin atau agak ngga rajin, rajin masuk atau sering ijin sakit, tetep dapet gaji yang sama tiap bulan, wkwkwkwk pegawai yang tidak layak ditiru.
Sekarang, males-malesan artinya ngga dapet duit. Pernah berhari-hari si saya ngga nyentuh lapak jualan sama sekali, alhasil berhari-hari pula saya ngga dapet orderan. Sebaliknya, disaat saya semangat ngurusin lapak, alhamdulillah ada orderan dateng.
Walopun pernah juga sih, pas lagi on fire tapi ngga ada hasil. Ya namanya lagi belajar, kalo rejeki kan ya ngga kemana *wise :P*

Pada suatu hari, status teman saya, Zia "Gajian dari usaha sendiri memang beda,, (beda jumlahnya, beda rasanya)"
Nah lo, si saya langsung aja ketawa. Ngerasain hal yang sama soalnya, hehehe.
Jumlahnya emang beda, malahan punya saya bedanya agak jauh, hahaha. Dan rasanya pasti juga beda. Si saya lebih bisa belajar menghargai uang, memberikan prioritas untuk setiap kebutuhan :D 

Sering kangen sama suasana kerja dulu, ngobrol-ngobrol sama temen kerja yang uda jadi sahabat (kerja apa ngegosip sih?), dan menerima transferan di hari gajian, hehehe.
Tapinya ya life happens, dan si saya harus memilih pilihan yang ada di prioritas atas, Mengurus Rumah Tangga, seperti apa kata KTP ;)
Mimpi dan cita-cita bisa dibangun dimana saja, hidup itu indah bukan?


Dan seperti yang tercantum pada header blog ini,
I am a proud wife of a cute programmer ;)

Selasa, 22 Mei 2012

[daily] Short Escape - Surabaya and Trenggalek

How's your long weekend? *agak telat nanyanya yak?*

Weekend kemarin si saya dan Suami ganteng menghabiskan hari-hari *ceile bahasanya* buat jalan-jalan singkat di Surabaya, plus mudik bentar ke kota kelahiran, Trenggalek.

Cuman sehari di Surabaya tapi priceless banget.
Berangkat jam dua pagi-pagi buta naik kereta, fufuffu. Gara-gara lupa kalo long weekend jadinya ngga hunting tiket jauh-jauh hari.

Nyampe stasiun Gubeng hari Kamis jam setengah tujuh-an kali ya. Nostalgia banget, secara ketemuan pertama sama suami dulu di Surabaya, dan dulu juga sempet ngobrol lama di ruang tunggu stasiun Gubeng, ngga romantis ya hahaha.

Sarapan di rumah makan Gubeng Pojok (eh nama aslinya RM Sederhana), dan ketemu sama Bli Kadek, orang Bali yang idup di Surabaya, sahabat si Suami pas kuliah dulu. Ngobrol ngalor ngidul, dan kemudian dateng sahabat Suami yang lain (suami saya memang hobi sahabatan siy, ckikikiki), Angga, Istrinya dan si kecil Gani. Basa-basi bentar langsung kita cabut ke rumah Angga buat numpang ngaso dan mandi.

Jam 9-an di sms Fitra, teman kuliah saya, bahwasanya reuni dimajuin jam 10 pagi. Jadi ceritanya tuuuu, tujuan ke Surabaya adalah mengantar Istri kece ini reunian sama temen-temen kuliah, hehehe.
Jam setengah sebelas baru berangkat dari rumah Angga menuju TKP. Reuniannya di TP, mall paling gede se-Surabaya raya itu. Pan kita ibu-ibu gaul, huehehe.
TP ngga banyak berubah, bahkan sistem tiket parkir juga ngga berubah. Ngga ada itungan lamanya parkir seperti layaknya mall baru yang lain. Iiiih kalah keren sama Solo Square, bwahahaha *songong*

Ketemuan sama genk pas kuliah dulu. Fitra, Chanifa (plus suami, anak dan keponakan), Medika, Ike (plus suami, anak dan keponakan), Isti (plus anak dan sodara). Heboh cerita sana-sini. Cerita tentang masa manis dan kelam jaman kuliah dulu, plus si teman yang lagi jatuh cinta, hahaha. Ternyata hebohnya ngga berubah mesti usia tak bisa diajak kompromi *dramatis*. Miss you already, guys!

*arisan ibu-ibu*
Kelar reunian, si saya mampir ke Elizabeth, toko tas. Ngga sempet kalap lihat tas karena waktunya mepet banget, si Suami sujud syukur.
Karena ngga ada acara nginep, langsung deh capcus ke rumah Angga lagi, balikin motor dan siap-siap pulang. Nyampe terminal Bungurasih jam 6 sore, langsung dapet bis dan sang Istri langsung terlelap. Hahaha.

Jam 10-an malem nyampe rumah. Mandi dan langsung tidur lagi.
Ehya, benernya pas hari Jumat di rumah emang lagi ada acara. Kumpul-kumpul gitu, 2 tahunan kepergian si Emak. Udah lama juga yak. Time flies, semoga Beliau tenang di rumah barunya ;)

Sabtu pagi agak siang balik ke Solo. Gara-garanya si Bapak mau ada acara di Jogja. Demi tebengan gratis si saya dan Suami mengakhiri mudik kilat, hihihi *pelit*

Pulang ke Solo lewat Tawangmangu, niat banget yak, hehehe. Demi menuruti keinginan saya melihat puncak Lawu, hahaha. Ternyata eh ternyata, kalo cuman sekedar lewat doank rugi bandar jendral! Udah lebih jauh, macet gara-gara weekend, dan jalanannya mompa adrenalin banget, naiiik trus turuuun, ya eyalaahh namanya juga gunung.Yang ada malah agak bete gara-gara kedinginan, hidung mampet dan kliyengan.
Perjalanan yang biasanya ngga nyampe 4 jam, harus dihabiskan sekitar 5 jam lebih. Doh!

Back to Solo, bersyukur masih ada hari Minggu. Masih sempet tidur seharian. Kek hari biasa ngga tidur aja, hahahaha.

Oh, badan sunggung remuk redam sodara!

Short escape, but it was nice trip.
Ketemu sama temen-temen lama, ketemu sodara-sodara. Nikmat apa lagi yang kamu ragukan?

Wooaaah, thank you Suamikuuuhhh, kapan ya jalan-jalan lagi? Hehehe.

Rabu, 16 Mei 2012

[jalan jalan] Exploring Solo, Culinary Trip!

Pemirsaaahhh, apa kabar?
Apakah panjenengan melihat adanya perubahan di blog saya? *sok punya banyak pengunjung*
Lebih mature ya, wkwkkwwk. Sengaja gambar di header saya remove, biar kesannya manis dan dewasa *apa sih?*

Eh iya, sekarang si saya sudah ndak kerja lagi di pabrik printer, dan officially pindah ke Solo ngikut suami sejak Februari kemarin. Yes, I am Putri Solo, already. Xixixixi.

Ngemeng-ngemeng tentang Solo. Banyak yang bisa di-explore disini. Makanan, batik, view point, cowok ganteng, yap, cowok ganteng banyak disini. Buktinya suami saya juga ganteng ngga ketulungan, wkwkwkwkwk *dilempar sendal*.
Dan berhubung si saya suka sama per-batik-an, utamanya batik murah, jadilah disini paling demen kalo jalan lihat-lihat batik. Kapan itu beli batik 50 rebuan, modelnya kece dan dicuci ndak luntur pemirsaaaaaa, so happy. Itu yang murah, yang jutaan juga banyak loh. Cuman aja ngga berani liat, takut pengen beli, hahaha.

Truuuusss, yang paling menggoda tentu saja makanannyah. Sebagai warga baru Solo hampir tiap weekend ngajakin suami ganteng wisata kuliner.
Nah, buat panjenengan nyang long weekend ini ada rencana ke Solo, silahkeun baca-baca review makanan Solo yang pernah saya incip-incip berikut ini. Cekidoooot ;)


1. Sup Matahari

*taken by my hengpun*
Namanya Sup Matahari tapi bentuknya kek bintang, hehehe. Isinya daging, sosis, wortel, kacang polong, dan sayuran laen-laen dan kemudian dibungkus sama telur yang dibentuk bintang. Harga tergantung warung lah ya, sekitaran Rp. 7.000. Nendang!



2. Setup Makaroni


*ndak sempet moto, diambil dari sini*
Bahan utamanya makaroni. Mirip-mirip sama macaroni schotel, cuman yang ini ada kuahnya dari kaldu ayam dan susu. Ada suwiran ayam dan telur plus irisan bawang bombay. Harga juga tergantung warung, kalo di warung langganan saya harga seporsi Rp. 4.500 uda kenyangggg.


3. Selat Segar 


*taken from my hengpun*
Ini makanan diadaptasi dari Salad kali ya, soalnya full sayur, hehehe ngawur si saya. Si Selat Segar ini makananannya orang keraton katanyah. Isinya daging yang rasanya mirip-mirip steak, kentang goreng, sayur buncis, wortel, tomat dan sweet mayonnaise. Trus disiram kuah yang entah dari apa, hahaha. Pokoknya wenakk. Harganya sekitaran Rp. 7.000.


4. Nasi Liwet
*ndak sempet moto, ambil dari sini*
Harganya cuman Rp. 4.000-an dan panjenengan bisa sarapan kenyang pake Nasi Liwet. Ngga banyak sih porsinya, kecuali minta dikasih dobel, hehehe. Nasi liwetnya gurih, isinya suwiran ayam, sayur manisa, dan putih telur. Dimakan lesehan sama suami, priceless! Hahahaha.



5. Tahu Kupat

*ndak sempet moto, ambil dari sini*
Isinya lontong ketupat, makanya namanya Tahu Kupat (ketupat bahasa Jawa). Ada irisan bakwan (kalo orang sini nyebutnya ote-ote), mie, kacang, sayur kubis dan seledri. Trus diguyur sama kuah warna coklat campuran kecap. Harga cukup Rp. 4.000-an saja pemirsa.



6. Cabuk Rambak

*ndak sempet moto, ambil dari sini*
Kalo ini sih bukan makanan, lebih cucok kalo disebut cemilan. Isinya lontong dan kerupuk karak yang dimakan pake sambal wijen. Jadi inget masa-masa SD kalo makan. Makanan ringan yang ngangenin, uhui.



7. Es Gempol

*taken by my hengpun*
Yang ini juga bukan makanan, tapi minuman. Tapi lumayan bikin kenyang juga sih. Isinya cendol, buletan-buletan dari tepung beras (hahaha, ngga ngerti namanya). Kuahnya santan dan gula jawa. Harga sekitar Rp. 3.000. Murah toh ;)



8. Serabi Notosuman
*ndak sempet moto, diambil dari sini*
Ini oleh-oleh paling terkenal di Solo. Rasanya enak, gurih, dan satu aja ngga cukup. Harga sebijinya sekitaran Rp. 2.000. Tapi malu ah kalo cuma beli sebiji, xixixixi.


Daaaan lain-lain yang masih banyak lagi yang belum tertulis dan belum ter-incip-incip, hehehe. Ntar deh aplod-aplod lagi. Semoga masih semangat ngeblog :D

Betewe, kalo panjenengan beli rujak di Solo jangan kaget kalo dikasih rujak serut. Hanya di Solo rujak tapi isinya adalah rujak serut. Dan rujak buah disini namanya Lotis. Hehehehe.
Rujak cingur ada juga disini, tapi pan itu dari Surabayaaaa.


Well, are you preparing for long weekend?
Nyang mau ke Solo jangan kelewat mencuba semua makanannya. Including bebek Pak Ndut Kartasura. Bebek kesayangan, hahahaha.



You have to visit Solo, surely!

Senin, 23 April 2012

[daily] Happy Birthday Programmer ;)

#####

Disclaimer: mungkin postingan ini akan sedikit mengandung gombalan, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

#####


Selamat pagi, mas Programmer ;)

What are you doing? Masih berjibaku sama Delphi dan .Net? Hehehehe.

Hari ini usianya nambah satu tahun ya, tambah tua, sisa umur berkurang.

Pengennya hari ini kasih tart cake, tapi karena kemampuan memasak masih sebatas sayur asem – tempe goreng , biarlah blog beserta kegombalannya ini yang mewakili ucapan ulang tahun untukmu. Semoga Allah senantiasa memberikan berkah dalam setiap langkah menuju kebaikan, aamiiiin.


Baru 7 bulan hidup bareng,.

Kalau Allah mengijinkan, masih panjang jalan yang harus kita tempuh bersama, masih tinggi gunung yang harus kita daki.

Hidup bukan semata-mata menggapai Toyota Camry atau Alphard, bukan juga masalah cicilan rumah di regency. Tapi hidup adalah terus menjadi lebih baik, bukan begitu suamiku?

Hidup memang tak semudah kalimat pak Mario Teguh, karena itu tak mengapa jika kita harus berjalan pelan saat lelah ataupun sejenak berhenti untuk melompat jauh lebih jauh. Mari bergandengan tangan.


Terimakasih untuk bersabar memahami segala macam kekuranganku, menuntun berjalan di jalan yang benar, dan menjadi superhero saat kecoa datang.

Terimakasih untuk menjadi programmer paling cute sepanjang masa.


Kamu mungkin ngga seromantis Budi Doremi,

Ngga selucu Budi Handuk,

Dan ngga seterkenal Budi Santosa.

You can’t be expressed in single word. But you are my best Budi.


Happy birthday, love you Drummer!


----

明日、今日よりも好きになれる

溢れる想いが止まらない

今もこんなに好きでいるのに

言葉に出来ない


I'll love you more tomorrow than today

These overflowing emotions won't stop

Right now I love you so much

I can't even put it into words

(Kiseki – Greeeen)

----