Senin, 05 Januari 2015

Anakku "penakut"?


Hohaaah, bertahun-tahun blog ini tak tersentuh. Ok, bersihin sarang laba-laba dulu.
Lama ngga nulis, life happens, saya sudah jadi Emak-emak, hehehe. Kalau gitu mari kita ngobrol ala Emak-emak :-P

--

“Wah, anaknya cengeng ya?”
“Kok anaknya gendongan terus sih”
Hayoo, siapa yang sering dapat komentar seperti di atas? *angkattangan* :-D

Daffa, 16 bulan, tidak mudah dekat dengan orang asing.  Jangankan digendong orang lain, diajak bersalaman pun kadang menangis.

Sempat khawatir dengan kemampuan Daffa bersosialisasi, saya banyak bertanya dengan beberapa teman yang ternyata memiliki pengalaman serupa. Baca sana-sini, browsing ini-itu, alhamdulillah sedikit tercerahkan.

Ketika usia 1-2 tahun ada beberapa anak yang memang kurang suka suasana ramai dan tidak mudah akrab dengan orang asing. Daffa salah satunya.

Lingkungan keseharian anak ternyata sedikit banyak berpengaruh loh terhadap bagaimana anak tumbuh.
Anak yang kurang terbiasa dekat dengan orang selain orang tua terutama sang Ibu akan memiliki bonding kuat dengan si Ibu. Tak heran kalau mereka kurang nyaman dengan orang yang belum pernah dikenal. 
Apalagi biasanya sang Ibu seringkali tanpa sadar over protective terhadap anak mereka. Apalagi anak pertama ya, hehehe *tutupmuka*

Trus gimana dong, sudah terlanjur si anak menjadi “penakut”?

Khawatir wajar.
Pun sampai sekarang saya juga masih sering deg-degan mengajak Daffa ke tempat ramai seperti acara nikahan, playground, bertamu, dll.

Tetapi tentu saja rasa khawatir tidak membantu menyelesaikan masalah. Terlalu stay cool juga jangan kali yaa ;-)

Anak tumbuh dengan caranya masing-masing, please don’t compare.
Cara mereka mengenal lingkungan dan bersosialisasi pun berbeda. 
Jadi, kalau sikap mereka tidak sesuai dengan “tradisi” yang kita anut tidak berarti mereka anak yang tidak baik. Seandainya ngga mau bersalaman saat bertemu dengan saudara bukan berarti mereka tidak sopan, kan ya :-D

Trus trus, normal ngga sih anak yang seperti itu?

Insya Allah normal kok.
Menurut Ayah Edy, memang ada anak yang bertipe Visual – Melankolis yang biasanya memiliki ciri-ciri utama sangat peka perasaannya, penuh kehati-hatian, pemalu tidak mudah dekat dengan orang baru, perfeksionis, pendiam, cenderung menarik diri serta memerlukan waktu lama untuk bisa mencairkan diri dengan orang baru meskipun itu saudara dekat. 
Tugas kita mendidik mereka sesuai fitrahnya, bukan sesuai kemauan kita.

Kalau masih ada yang berkomentar dengan sikap anak kita yang defensif, woles dan kalem saja lah. 
Boleh lah beri pengertian semacam “Maaf Tante/Oom, si Bocil lagi ngga mood nih”.

Trus lagi, perlu perlakuan dan training bersosialisasi secara khusus ngga sih?

Kalau menurut pendapat saya yang pengetahuannya pas-pasan ini, perlakuan khusus tidak diperlukan. Mereka normal kok. Sosialisasi biasa sudah cukup. Tak perlu setiap hari diajak ke tempat ramai untuk training, ngemall misalnya. Berat di ongkos nanti, hehehe. Jadi, sabar dan enjoy aja.

Menjadi orang tua itu tidak mudah. Harus terus belajar dan membaca. Tapi ternyata menjadi anak jauh lebih sulit loh. Apalagi jika mereka yang masih belajar tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan sudah dituntut memahami dan memenuhi keinginan orang tuanya. *selftalk*

--

Anak yang memiliki secure attachment dengan Ibunya, merasa aman bereksplorasi di lingkungan asing karena tahu ada yang dihandalkan saat terancam. Ibu yang hangat dan ekspresif mengungkapkan kasih sayang lebih mudah mengembangkan attatchment secure kepada anaknya. – dari buku PediaTweet: Kicauan @dokteranakkita.

--

Sooo, mari belajar menjadi orang tua yang hangat untuk anak-anak kita. Hubungan yang hangat akan bertahan lama dan memberi rasa nyaman.

Tak ada orang tua sempurna. Sampai detik ini pun saya masih miskin ilmu pengasuhan anak. 

We are not a director and they are not an actor. Mari kita nikmati bagaimana mereka tumbuh.



*standingovation*
*taruhmicrophone*
*turunpodium*

9 komentar:

RaniChan mengatakan... Balas
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Brilyan Rosario mengatakan... Balas

anak adalah titpan dari Tuhan, dan Tuhan bersama org yg berani mengemban amanah :)
Semoga menjadi orangtua yg mampu mendidik anak dgn baik. Amin

A. Hermana mengatakan... Balas

biarkan potensi anak terus berkembang sesuai perkembangannya.
sangat wajar jika ia masih mengandalkan orang-orang terdekatnya.
cayoooo..sukses oche..

Unknown mengatakan... Balas

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

fege mengatakan... Balas

@mba dewi
Bagi link donlot mp3 pusing pala barbie dongg... ^_^

cerita padangan mengatakan... Balas

cerita nya menarik gag

Haziwiwi mengatakan... Balas

nama anak perempuan modern

Haziwiwi mengatakan... Balas

Phase Sequence

Haziwiwi mengatakan... Balas


sewa genset solo