Senin, 23 Agustus 2010

[daily] chemistry mas pengamen

Biasanya kalo lagi patah hati, si saya jadi rajin posting blog. Tapi engga untuk kali ini. Sepertinya saya lagi kesambet mood berlebihan, sampe-sampe belon ada seminggu uda ngepost lagi, kekekeke.

Nope!
Sebenernya postingan ini terinspirasi dari mas-mas berkaos oblong warna kuning *duuuh!* dan bercelana jeans. Pengamen yang entah kenapa tiba-tiba tanpa sengaja menjalin chemistry dengan saya. Aiiiih, romantisnya.

Sebuah pagi di hari Sabtu yang panas.
Perjalanan Bekasi – blok M.
Si mas pengamen berkaos kuning (selanjutnya kita panggil si MPBK, *wiks panjangnya*) naik ke bis. He stared at me for a few second. Si saya menghela nafas. Kaosnya warna kuning dan saya langsung bisa menebak lagu apa yang bakal dinyanyiin.
*adakah korelasi antara warna kaos dan judul lagu?*
Segera headset saya pasang dan mengeraskan volume si cepod. Teriring doa sepenuh hati, semoga pagi itu saya ngga keracunan si keong. Amin!

Si MPBK segera memberikan salam pembukanya. Kalimat yang saya hapal luar kepala. Maklum, bekas pengamen juga :P.
Kemudian dianya berkata : baiklah, lagu pertama dari negeri seberang.

Sejurus kemudian tebakan saya salah besar. Karena si MPBK benar-benar menyanyikan lagu dari seberang. Lagunya Daniel Bedingfield, If You are Not the One. Sial, suaranya cakep banget. Di ujung-ujungnya agak serak-serak gimanaaa gitu. Hohohoho.
Si cepod saya pause bentar, lumayan lah pagi-pagi nemu the next Aris – Pengamen Idol.

Lagu kedua lagunya si Bondan Prakoso – Ya Sudahlah. Suka bgt sama lagu ini, tapi jadi agak bosen gara-gara terlalu banyak orang yang ngerepost dan menjadikan status fesbuk, hahahaha.
Lagu ketiga dan keempatnya si saya ngga hafal judulnya. Lagu Indonesia berirama Indonesia *bukan irama Melayu, catat!*. salah satunya lagunya Kerispatih.
Masih bertahan dengan suara bagusnya.

Dan kemudian sebelum menuju lagu kelima, si MPBK bilang: lagu selanjutnya saya persembahkan untuk bunda-bunda yang lagi ada disini.
Oh God. Saya tau lagu apa selanjutnya. Ngga. Saya ngga pengen melting di pagi nan panas itu. Si cepod saya play lagi dengan volume sekenceng-kencengnya.
Yap. Si MPBK nyanyiin lagu Bunda-nya Melly Goeslaw.

He sang it perfectly! Atau entahlah, mungkin pengaruh dari emosi saya aja kali ya, hehehe.
Ngga tahu kenapa tiba-tiba si cepod saya matikan. Mungkin saya ingin belajar menahan emosi.
Sayangnya air mata ngga bisa ditahan dan ketahuan bapak-bapak yang duduk di sebelah. Akhirnya cuma bisa memejamkan mata menahan air yang uda numpuk di pelupuk.

Dada saya sesak, tiba-tiba inget kalimat seorang saudara (yang ngga begitu deket).
Beliau pernah bilang dengan agak sinis: kamu ngga deket ya sama mama? Kok ngga pernah lihat kamu nangis.
Saya cuma mringis ngga ngejawab. Ngga ada esensinya jelasin bahwa saya adalah kapas berlapis besi. Tampak kuat tapi sangat rapuh.
Dia ngga perlu ngerti, bagaimana hubungan si Oche dan Emaknya.

Cukuplah bagi saya si MPBK yang hari itu hadir menunjukkan pada dunia seberapa besar cinta saya buat Emak. Persis seperti lirik di lagu itu. Oh Bunda, ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hatiku.

Lagunya selesai, dan mata saya sudah basah ngga karu-karuan ngga bisa ditutupi.
Sialnya saya bukan tipikal mba-mba cantik yang kemana-mana bawa tissue.
Bapak-bapak yang duduk di sebelah masih ngeliatin si saya. Jadi brasa risih dan malu.
Berharap beliau menawarkan tissue atau sekedar memberi tahu bahwa dia punya anak ganteng yang lagi cari istri, halah!

Lagu selanjutnya, I’m Yours –nya Jason Mraz. Lagu wajib karaoke. Juga lagu yang selalu ada di list Winamp beberapa tahun lalu pas lagi jatuh cinta. Jatuh cinta sama orang yang barusan nikah 5 bulan yang lalu, qiqiqiqi. Memprihatinkeun bener si saya ini.
Walopun liriknya belibet banget, si MPBK fasih nyanyiinnya. Lumayan, bisa senyum-senyum inget hal-hal konyol sambil mengeringkan air mata, hehehehe.

Lagu terakhir, ditutup dengan lagunya Muse!
Waduuuuh, makin cinta sama si MPBK.
Sayangnya dia turun di Komdak. Ngga nemenin saya yang lagi dirundung suasana melankolis sampai blok M.

Dia keliling dari depan menyodorkan kantung bekas bungkus permen. Saya masukkan kembali recehan 500 perak ke dalam tas dan mengganti dengan uang kertas.
Menjadi nominal terbesar yang pernah saya berikan pada pengamen seumur hidup.
*selama ini saya pelit ternyata*

Bagaimana dia bisa tahu bahwa saya ngga pengen dengerin lagu bernuansa Ce-I-eN-Te-A pagi itu?
Kok bisa-bisanya dia nyanyiin lagu yang sering banget ada di list Winamp?
Dan mengapa dia bisa dengan canggihnya mengaduk-aduk isi hati saya?

Entahlah. Marilah kita sebut itu chemistry.

Yang Maha Besar memberi kita naluri untuk bisa merasa dan melihat lebih dekat.
Banyak hal sederhana di sekeliling yang membuat kita sering berprasangka buruk terhadap seseorang. Dan banyak pula hal sederhana yang membuat kita bisa merasa lebih hidup.
Terimakasih mas pengamen.
Semoga Allah senantiasa mencukupkan nikmatNya untukmu. Amin.

Suatu pagi yang panas. Ngga seperti biasanya. Bekasi – Jakarta terasa begitu dekat.

Selasa, 17 Agustus 2010

[daily] welcome home!

Oshhhh!
Akhirnya si saya bisa mengupdate blog ini setelah sebulan lebih ngga dibuka.
Maklum, saya uda kembali menjadi warga penikmat internet berkecepatan kura-kura.
Yep, saya uda balik ke negeri tercinta ini sejak sebulan yang lalu.

Belon banyak yang bisa diceritain. Belon jalan-jalan, belon hunting-hunting, wisata kuliner aja masih seputaran Bekasi. Hiks, menyedihkan.
Sempet maen ke Bandung sih, bentar aja. Sempet hunting makanan juga secara ngga sengaja di Mall Taman Anggrek. Nemu makanan enak bernama klappertaart (eh tulisannya pigimana ya? Cmiiw).
Dan saya langsung jatuh cinta pada makanan tersebut. Uweeeeenak. Rasanya semacam ketemu cowok ganteng yang tiba-tiba ngajak kenalan. Hahahaha, lebay!

Selain si saya yang nambah tua dua tahun, ngga menemukan banyak perubahan disini. Bekasi masih panas, masih kesulitan nyeberang jalan depan MM, kesana kesini masih macet, ayam kalasan masih 7ribu sebungkus dan masih enak!

Walopun begitu, ada beberapa hal juga yang bikin saya heran dan kadang geli-geli ketawa sendiri. Berikut ini fenomena-fenomena temuan saya, yang akan saya kupas setajam syyilett *diucapkan sambil melet*.

-----

BB
Apakah BB itu? Sebut saja Bau Badan (bukan nama sebenarnya). Sebuah merk telepon selular yang lagi ngetrend di negeri ini.
Betapa herannya si saya, begitu banyak orang yang make si Bau Badan kemana-mana.
Semua orang khusyu sama hengpun ini. Semuanya nunduk, jari-jari pencet-pencet tombol trus senyum-senyum sendiri. Hampir semua orang cakep pake Bau Badan. Apakah saya harus beli BB biar tampak cakep? Hahahha.
Termasuk juga seorang mba-mba cantik yang kebetulan duduk samping saya pas pulang kampung kemaren. Rok mini, baju kekurangan bahan, kacamata gede, putih, cantik dan sombong *orang cantik emang sombong uy, hahaha*. 10 menit sebelum landing, ada semacam bunyi sms. Dan keluarlah si Bau Badan dari tasnya si mba. Yang artinya, selama perjalanan si hengpun ngga dimatiin. Yang artinya, sebenernya keselamatan kami selama 1 jam lebih itu ngga terjamin.
Sayang, cantik-cantik kok ngga pinter. BB’s effect? Entahlah. Yang pasti banyak dari kita yang terjebak sama euphoria kemajuan teknologi. Bahasanyaaah!

Celana Legging oh Celana
Ini juga jenis celana yang belum ngetrend pas si saya berangkat ke Japun dulu.
Oh well, saya sebenernya uda terbiasa sih ngeliat cewek-cewek Japun berbaju mini dan bercelana legging. Tapi mereka ngga berjilbab. Sedangkan disini? Fast fashion effect? Entahlah. Ngga bisa komen banyak, toh si saya juga belon bisa berbusana yang baik dan bener, kekekeke.

Pengemis jaman sekarang
Ini sih cerita lama. Ngga usa ditanya, dari jaman dahulu sekali uda ada yang namanya pengemis. Ok lah, sering ngerasa kasihan sama mereka-mereka itu. Mereka juga yang membuat si saya bisa bersyukur bisa makan enak tiap hari.
Tapi suatu hari di pintu keluar parkiran sebuah mall, seorang anak berumur belasan tahun menyapa saya sambil bilang: mba, minta dua ribu mba.
Hloh, ini minta-minta kok nyebut harga. Efek dari dikeluarkannya duit 2rb-an kali ya, halah! Tanpa mengurangi rasa hormat, rasa kasihan saya luntur seketika.

Lagu mendayu dayu
Di negeri ini lagi musim lagu-lagu yang bikin pusing kepala (bagi sebagian orang termasuk saya).
Yak, inilah yang paling bikin geuleuh. Unreasonable bgt, si saya ngga suka sama lagu yang liriknya kira-kira begini:
Luka luka luka…. Bertubi tubi tubi… dst dst dst..
Ajaibnya, para pengamen tahu kalau si saya ngga suka sama lagu itu. Dan mereka tampak semangat sekali menyanyikan lagu itu tiap pagi di bis jemputan. Duh!
Selain lagu itu, ada lagi lagu dangdut yang dipopulerkan sama duo cewek cantik. Ngga tau kenapa, lagu itu juga berhasil merusak mood saya.
Seperti sebelumnya, pengamen pun semangat merusak mood saya di pagi hari. Dan kacaunya, si saya jadi hafal! Fufufufufu.

Dan masih banyak hal-hal unik menggelitik lainnya yang masih belon kebahas. Tar deh lain kali posting lagi (kek rajin ngepost aja, qiqiqiqi).
Yang pasti istilahnya sih welcome to the real world lah, halah!
Mulai merasakan ke-complicated-an idup, hihihihi bahasanya.
And actually the life has just begun :).

S.E.M.A.N.G.A.T !!

#eh iyah, met puasa yaaaah ;)